Pheromone Si Hormon Cinta
Ketika Seseorang Cewek
jatuh cinta ,saya pun bertanya padanya kenapa kamu jatuh cinta sama si
itu trus dia jawab " ya gw ga tau kenapa bisa jatuh cinta sama dia
,pokoknya gw ngerasa nyaman banget kalo ada di dekatnya rasanya deg
degan trus bahagia gitu deh "
Hormon Cinta
yups jatuh cinta memang ga
bisa di jelaskan oleh yang bersangkutan kenapa dia jatuh cinta ,tapi
saya mendapat jawabannya bahwa Hormon Pheromone bertanggung jawab akan
hal tersebut seperti di kutip dari wikipedia bahwa hormon ini berasal
dari zat yang di keluarkan kelenjar endokrin Feromon
pada manusia merupakan sinyal kimia yang berada di udara yang tidak
bisa dideteksi melalui bau-bauan tapi hanya bisa dirasakan oleh VMO di
dalam hidung/indra pencium. Sinyal ini dihasilkan oleh jaringan kulit
khusus yang terkonsentrasi di dalam lengan. Sinyal feromon ini diterima
oleh VMO dan dijangkau oleh bagian otak bernama hipotalamus. Di sinilah
terjadi perubahan hormon yang menghasilkan respons perilaku dan
fisiologis.VMO ini terdapat di dalam lubang hidung bagian dalam.
Ketika VNO menerima sinyal zat pheromone maka secara alami organ tersebut akan mengirimkannya langsung ke otak melalui sistem syaraf yang akan segera meresponnya dengan berbagai macam tanda psikologis misalnya denyut jantung yang bertambah, keringat atau hasrat seksual yang meningkat.
Fenomena feromon sebagai bentuk komunikasi ini lama-lama mulai dicoba diterapkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Terutama sejak ditemukan bahwa feromon juga dihasilkan kelenjar dalam tubuh manusia. Dan yang penting, bisa memengaruhi hormon-hormon dalam tubuh (terutama otak) manusia lainnya. Contoh paling mudah adalah "bau badan".
Lepas dari jenis bau badan menyengat hingga bikin orang lain menjauh, setiap manusia punya bau yang khas dan menjadi ciri dirinya. Oleh para ahli dianalogikan bahwa bau badan itu seperti sidik jari. Jadi, kita masing-masing punya bau yang unik dan sangat berbeda dengan manusia lainnya. Dengan demikian feromon yang dihasilkan manusia, di masa depan bisa jadi salah satu identitas diri.
Ketika VNO menerima sinyal zat pheromone maka secara alami organ tersebut akan mengirimkannya langsung ke otak melalui sistem syaraf yang akan segera meresponnya dengan berbagai macam tanda psikologis misalnya denyut jantung yang bertambah, keringat atau hasrat seksual yang meningkat.
Fenomena feromon sebagai bentuk komunikasi ini lama-lama mulai dicoba diterapkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Terutama sejak ditemukan bahwa feromon juga dihasilkan kelenjar dalam tubuh manusia. Dan yang penting, bisa memengaruhi hormon-hormon dalam tubuh (terutama otak) manusia lainnya. Contoh paling mudah adalah "bau badan".
Lepas dari jenis bau badan menyengat hingga bikin orang lain menjauh, setiap manusia punya bau yang khas dan menjadi ciri dirinya. Oleh para ahli dianalogikan bahwa bau badan itu seperti sidik jari. Jadi, kita masing-masing punya bau yang unik dan sangat berbeda dengan manusia lainnya. Dengan demikian feromon yang dihasilkan manusia, di masa depan bisa jadi salah satu identitas diri.
Hormon cinta
Feromon pada manusia
ternyata juga berfungsi sebagai daya tarik seksual. Para ahli kimia dari
Huddinge University Hospital di Swedia malah mengklaim bahwa feromon
juga punya andil dalam menghasilkan perasaan suka, naksir, cinta, bahkan
gairah seksual seorang manusia pada manusia lainnya.
Ini mereka buktikan saat melakukan penelitian terhadap reaksi otak 12 pasang pria-wanita sehabis mencium bau senyawa sintetik mirip feromon. Bebauan tersebut langsung bereaksi terhadap hormon estrogen (pada wanita) dan hormon testoteron (pria).
Jadi, ketertarikan manusia pada manusia lain, baik itu berupa hubungan cinta, gairah seksual, maupun dalam memilih teman, juga didasari pada bau feromon yang dihasilkan manusia.
Hormon cinta... Ciee... yang lagi dua duaan
Ini mereka buktikan saat melakukan penelitian terhadap reaksi otak 12 pasang pria-wanita sehabis mencium bau senyawa sintetik mirip feromon. Bebauan tersebut langsung bereaksi terhadap hormon estrogen (pada wanita) dan hormon testoteron (pria).
Jadi, ketertarikan manusia pada manusia lain, baik itu berupa hubungan cinta, gairah seksual, maupun dalam memilih teman, juga didasari pada bau feromon yang dihasilkan manusia.
Hormon cinta... Ciee... yang lagi dua duaan
0 komentar:
Posting Komentar